Showing posts with label Media. Show all posts
Showing posts with label Media. Show all posts

May 21, 2018

Industri Keuangan Syariah sebagai Wujud Inklusi Keuangan dalam Menyelamatkan Kesejahteraan Bangsa


Republika bekerja sama dengan Prudential Indonesia menggelar acara Rembuk Republik dengan tema Memacu Inklusi Keuangan Syariah di Balroom Hotel JS Luwansa - Jakarta Selatan (14/5). Dihadiri oleh Bambang Brodjonegoro selaku Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Nur Hasan Murtiadji selaku Wakil Pemimpin Redaksi Republika, BoediArmanto selaku Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan I OJK, Elba Damhuri juga para panelis Irfan Syauqi Beik selaku Ketua 1 IAEI, Adiwarmanm Karim selaku Wakil Ketua DSN MUI dan Jens Reisch selaku Presiden Direktur Prudential Indonesia serta para Agen Prudential Indonesia dan Media.

dok. istimewa
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Nasional Republik Indonesia dan dilanjutkan dengan sambutan dari Nur Hasan Murtadji selaku Wakil Pemimpin Redaksi Republik, ia mengatakan bahwa "Penerapan Syariah berjalan dengan prinsip ketuhanan dan serta untuk mengusung pemberdayaan masyarakan dengan ekonomi syariah."

Kemudian dilanjutkan oleh Boedi Armanto selaku Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan I OJK yang menjelaskan mengenai peran OJK pada keuangan syariah di Indonesia. Dalam paparannya, ia mengatakan bahwa OJK bertanggung jawab mengawasi industri keuangan syariah seperti asuransi syariah, bank syariah dan bank mikro. Lalu, untuk meningkatkan peran, OJK berkomitmen untuk memperluas penyediaan industri keuangan syariah.

Berdasarkan survei yang dilakukan OJK, pertumbuhan industri keuangan syariah terus meningkat, dimulai dari 20,7 persen pada tahun 2015 hingga 27 persen pada tahun 2017 dengan total aset syariah Indonesia saat ini mencapai Rp 1.118 triliun. Namun, tingkat inklusi keuangan syariah di Indonesia masih rendah, yaitu baru mencapai 11,6 persen. Angka ini cukup jauh di bawah inklusi keuangan nonsyariah yang mencapai 67,82 persen. 

Boedi pun mengatakan, "OJK berharap keuangan syariah di Indonesia kedepannya bisa berkembang pesat dan bisa meningkatkan kontribusi dalam pembangunan nasional, namun tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh semua pihak, maka dengan itu kami butuh dukungan semua pihak agar industri keuangan syariah terus tumbuh. Dan lagi kini di zaman yang notabene masyarakat menggunakan tekhnologi, maka demi mempercepat atau menyebarkan informasi mengenai keuangan syariah sangat bisa menggunakan teknologi. dengan begitu, fintech syariah pasti bisa menjadi salah satu percepatan dalam inklusi keuangan."

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, "inklusi keuangan bukan hanya tugas pemerintah saja, melainkan tugas kita dan seluruh pihak, apalagi dengan melihat perkembangan zaman sekarang, penggunaan teknologi digital akan semakin membantu mempercepat inklusi keuangan." 

Lalu ia menjelaskan bahwa "tingkat kemiskinan di indonesia pada tahun 2017 mencapai 26 jt jiwa, dan salah satu cara untuk keluar dari jurang kemiskinan dapat diatasi dengan peningkatan inklusi keuangan. Apalagi dengan keuangan syariah yang saat ini sudah mencapai 5,8% di Indonesia, hal ini cukup membanggakan juga menjadi awal yang baik untuk berkembang lebih lanjut dan menyelamatkan masyarakat miskin dengan inklusi keuangan syariah. Namun jangan terlalu bangga juga dengan jumlah, justru dengan itu kita harus meningkatkan kinerja dalam ekonomi syariah dengan memperhatikan kualitas untuk lebih baik lagi dan untuk mempercepat inklusi keuangan, fintech syariah bisa menjadi jawabannya."

Prudential Indonesia dalam Rembuk Republik

Dengan mayoritas penduduk muslim di Indonesia menjadikan inklusi keuangan secara syariah bisa potential. Keuangan syariah di Indonesia beberapa tahun ini cukup berkembang, mulai dari Bank Syariah hingga Asuransi yang bebentuk Syariah yang cukup diminati oleh masyarakat Indonesia, begitupun dengan salah satu produk Prudential Indonesia yaitu PRUlink Syariah sangat diminati oleh masyarakat Indonesia, bukan hanya muslim saja, tapi juga non muslim pun banyak yang tertarik dengan produk dari Prudential Indonesia ini.

PRUlink Syariah hadir pada tahun 2007, merupakan produk investasi plus asuransi yang sesuai dengan hukum syariah. Produk ini diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan umat Islam akan asuransi dan investasi yang sesuai dengan kaidah syariat. Meskipun awalnya dikhususkan bagi masyarakat muslin, namun bagi pemeluk agama non Islam, produk asuransi dan investasi ini tetap sangat menarik dan tetap menguntungkan. Konsep syariah sudah diterima luas di Inggris dan masyarakat Eropa pada umumnya meski mayoritas penduduknya bukan pemeluk Islam. Di samping mendapatkan potensi hasil investasi, produk ini juga akan memberikan perlindungan yang komprehensif terhadap risiko kematian atau risiko menderita cacat total dan tetap. Produk ini memberikan keleluasaan bagi Pemegang Polis untuk memilih investasi syariah yang memungkinkan tingkat pengembalian investasi yang baik di jangka panjang, sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko Pemegang Polis. Dan yang membuat nyaman bagi pelanggan PRUlink Syariah adanya konsep syariah yang bisa dipercaya oleh masyarakat muslim.

Jens Reisch Presiden Direktur PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) menjelaskan bahwa "percepatan inklusi keuangan termasuk asuransi syariah harus memanfaatkan teknologi digital. Selain jangkauannya luas, penggunaan teknologi digital dirasa sangat pas untuk masyarakan Indonesia di zaman ini khususnya masyarakat millenial. Namun  hal ini tidak bisa dilakukan pemerintah sendirian, perlu dukungan dari industri keuangan termasuk industri keuangan syariah dan pihak terkait."

Populasi masyarakat Indonesia yang mencapai 260 juta jiwa dengan 87% muslim, baru sekitar 7% nya memiliki polis asuransi jiwa. Kemudian kontribusi syariah baru mencapai 5,8% dari total premi asuransi jiwa dan 6,1% dari total aset asuransi jiwa. Dengan begitu bisa dikatakan bahwa asuransi jiwa syariah tumbuh lebih cepat, lalu supaya masyarakat Indonesia sadar berasuransi dan menggunakan asuransi syariah, maka harus ada perbaikan dalam pelaksanaan menyebarkan informasi mengenai asuransi syariah.

“Kita harus melakukan perubahan ke lebih milenial, mungkin dalam sisi bahasa, instrumen dan teknik pemasaran. Selanjutnya kita juga kudu mengembangkan digital dan investasi dalam suatu penjualan, pelayanan, agen dan nasabah. Kami pun percaya bahwa asuransi syariah di indonesia pasti berkembang pesat karena tahun 2017 saja Prudential Indonesia naik dua digit.” ujar Jens Reisch

Prudential Indonesia pada tahun 2017 membukukan pendapatan kontribusi bruto sebesar Rp3,4 triliun dan juga aset sebesar Rp9,9 triliun atau tumbuh 13%. Sementara peserta baru tumbuh 14%, peserta non muslim tumbuh 98%, dan pengelolaan hasil investasi syariah oleh Asia Pacific Equity Fund mencapai 26,6%.

dok. istimewa

Demi inklusi keuangan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat Indonesia, mari kita pacu inklusi keuangan syariah dengan terus mengedukasi masyarakat bersama-sama kebaikan produk dan layanan jasa keuangan syariah, menuju penguatan perekonomian bangsa - Irfan Syauqi Beik, Ketua 1 IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam).

#PrudentialIndonesia #PRUlinkSyariah
Share:

Mar 4, 2018

Mengenal Hukum Secara Asik di Kampung Hukum 2018

Kampung Hukum 2018 - JCC Senayan
Mahkamah Agung menggelar Kampung Hukum pada kamis (01/03) yang diadakan di JCC Senayan - Jakarta. Dengan tema membangun kesadaran bermedia sosial secara cerdas dan bertanggung jawab bermaksud untuk menyadarkan masyarakat dalam bermedia sosial supaya sadar hukum.

Hatta Ali, Ketua Mahkamah Agung. dok. merdeka.com
Begitupun yang disampaikan Ketua MA, Hatta Ali dalam sambutannya bahwa "Melalui tema tersebut yang merupakan tanggung jawab sebagai bagian dari institusi negara dalam menciptakan masyarakat yang sadar dan taat hukum di era teknologi informasi ini."

Dalam pameran yang diadakan oleh Mahkamah Agung, ada banyak undangan juga pengunjung mulai dari jajaran kementrian, siswa SMA, mahasiswa, masyarakat juga media. Setelah sambutan selesai, para pengunjung dan undangan berkeliling mengunjungi stand - stand yang diawali oleh Ketua Mahkamah Agung dan jajaranannya. Stand pertama yang dikunjungi mulai dari Stand BNI Syariah, lalu stand Komisi Yudisial, Mabes Polri hingga total 12 stand dikunjungi.

Hatta Ali menuliskan sesuatu di frame yang ada di stand Badan Pengawas Mahkamah Agung
dok. mahkamahagung.go.id
Badan Pengawas harus selalu aktif melakukan pengawasan tanpa pandang bulu
Banyak hal menarik dan mengedukasi di setiap stand nya, sehingga kita yang ngga melek hukum tapi ingin tahu dunia hukum rasanya pameran ini merupakan cara yang asik untuk kita semua nikmati. Kenapa tidak, karena kita bisa dibuat asik dengan hampir semua stand yang memberikan kuis dan kalau menyelesaikan tantangan dari setiap kuis yang diberikan, maka kita bisa mendapatkan hadiah yang menarik juga.

Acara ini makin seru dan asik setelah salah satu Band hadir di panggung. Dengan vokalisnya seorang perempuan yang bisa menirukan banyak suara penyanyi perempuan mulai dari suara Syahrini, Momo Geisha, Fatin, Krisdayanti hingga suara menggelegarnya Cheline Dion yang membuat para pengunjung menganga menonton aksinya.



Dimeriahkan juga dengan pertunjukan seni tari jepang dengan goyangan yang aduhai membuat panggung menjadi semakin ramai dan pengunjungpun terus berdatangan. Selain itu ada Band yang mengaransemen banyak lagu dengan harmonisasi yang keren, penampilan yang apik dan ciamik membuat para pengunjung menikmati alunannya.

Tak lupa pula, diakhir acara panitia mengumumkan pemenang dari lomba meme dan lomba video yang diselenggarakan seminggu sebelum pameran dimulai. 

Acara yang menarik, asik dan ciamik seperti ini kudunya ngga cuma sehari, kalau bisa seminggu penuh hehe. Tapi mudah-mudahan tahun depan Kampung Hukum ada lagi dan terus ada lagi hingga semua masyarakat Indonesia sadar akan hukum dalam menyebarkan informasi melalui media sosial.

Share:

Nov 19, 2017

Betah Baca Berita dengan Wajah Baru Detikcom

Sebagai seorang freelancer zaman now, banyak waktu yang aku habiskan di rumah. Ketika ngga ada yang harus aku kerjakan, untuk menghilangkan rasa penat dan bosan aku menangani hal itu dengan kepo di Internet. Bukan untuk kepoin status mantan dengan stalking akun sosmednya, tapi berselancar Internet mencari Informasi terbaru yang terjadi supaya aku ngga kudet. Dan setelah aku tahu beberapa hal yang baru yang mungkin ngga banyak orang tahu, kadang setelah itu aku gatel inginnya ngobrolin juga ke teman, supaya sama-sama tahu.

Beberapa hari lalu, aku ngumpul bareng teman sesama freelancer di cafe ala-ala. Karena cafe tersebut dilengkapi dengan WiFi, aku ngga mau rugi menggunakan sinyal WiFi untuk koneksi internet di Smartphone punyaku.

Setelah terkoneksi, jeng jeng jeng...
Banyak aplikasi yang langsung update secara otomatis. Tetiba aku fokus ke satu aplikasi yang sudah lama ngga ada pembaruan kemudian ikut update juga, lagi-lagi karena ngga biasanya jadi aku langsung kepoin hasil dari pembaruan aplikasi yang satu ini, aplikasi berita yang biasa aku gunakan untuk sekedar membaca informasi yang terjadi yaitu aplikasi detikcom.

Ketika awal membuka aplikasinya, ternyata #AdaYangBaru dan aku langsung komporin ke temenku biar mereka melakukan update aplikasi juga.

Yang baru dari aplikasi detikcom kali ini sepertinya oke juga. Nih, aku jelasin satu persatu hasil pembaruan aplikasi detikcom ini.

Tampilan
Tampilan di aplikasi detikcom terbaru ternyata lebih clean dan kekinian, karena tidak ada iklan pop up yang menghalangi saat berselancar dan lebih mudah digunakan karena selain memilih menu dengan klik simbol tiga garis juga bisa dengan menggeser layar dari kanan ke kiri untuk ke menu selanjutnya atau sebaliknya.
Berita popular yang khusus
Berita ini berbeda dari berita populer di menu "Most Popular" karena isi dari berita ini mengupas satu subjek yang sedang popular diperbincangkan, sehingga untuk mengetahui informasi yang lagi hangat mengenai hal tersebut, kita ngga perlu gunakan mesin pencari, karena kita tinggal pilih menu berita khusus tersebut yang letaknya setelah menu "Terbaru" maka langsung bisa mengarah ke berita untuk subjek tersebut.
Baru di dalam menu kategori
Kemudian di dalam menu kategori terdapat fitur mulai dari Berita Daerah, Jadwal Bioskop, Info Sepakbola dan Info Kurs, lalu di bagian "Semua Media" terdapat media baru yaitu "Hai Bunda" yang di dalamnya mengupas informasi serta tips yang sangat dibutuhkan untuk para bunda.
Video
Di menu video terdapat video populer dari 20detikcom yang bisa dilihat di aplikasi detikcom
Komentar
Ada beberapa artikel berita yang bisa diberikan komentar, namun ngga hanya komentar, bisa juga dengan memberikan emoji seperti emoji lucu, menarik, keren dan sebagainya.
Pilihan Mode Malam
Yang teranyar ada pilihan "mode malam" yang bisa di aktifkan di pengaturan. Saat mode malam di aktifkan, maka tampilan aplikasi akan menjadi warna hitam dan otomatis akan menyesuaikan tampilan dan betah baca berita terus-terusan.
Itulah hal baru setelah melakukan pembaruan aplikasi detikcom yang membuat kita betah membaca tanpa harus masuk ke browser, karena akan muncul notifikasi jika ada berita baru.

Kamu, jangan lupa lakukan pembaruan aplikasi detikcom juga yah, supaya kamu bisa terus mengetahui informasi terbaru yang lagi hits di obrolkan juga supaya kamu nyaman saat menggunakan aplikasinya.

Eitsss tunggu dulu, kamu juga jangan lupa follow akun sosial media detikcom dan ikuti kuis yang diadakan oleh detikcom karena kamu berkesempatan mendapatkan total hadiah 10 juta rupiah hanya dengan mengupload video saat kamu menemukan yang baru di aplikasi detikcom ke Instagram menggunakan tagar #AdaYangbaru.

Untuk informasi lebih jelasnya bisa cek akun sosial medianya detikcom biar kamu lebih hedon dan hqq.

Twitter @detikcom
Instagram @detikcom
Web www.detik.com

Share: