Apr 30, 2015

Jendela Yang Tidak Pernah Tidur


 
Jendela, tidur? Maksudnya?

 

Oke Gue jawab, maksudnya gini. Ntar aja deh.

 

Pindah kosan sama ribetnya dengan nyari pacar, banyak yang harus di korbanin, apalagi Gue yang punya prinsip "Kalaupun masih bisa di lakukan, maka lakukanlah"

Dengan prinsip itu kalian pasti tahu apa yang harusnya Gue lakuin. Ya, Gue pindah kosan tanpa bantuan siapapun, bukan hanya pindahan, mencari kosan pun Gue lakuin sendiri.

 

Jangan kira Gue ngga butuh bantuan, sebenarnya butuh banget. Tapi Gue ngga ingin semua repot karena Gue. Disaat gue bisa lakuin dengan sendiri, lah ngapain ngerepotin yang lain, karena Gue tahu bahwa yang lainpun sibuk dengan apa yang mereka lakukan.

 

Gue mempunyai rasa yang kuat, ketika akan pindah kosan, pertama gue nyari kosan dulu, *ya iyalah semua orang tau itu*. Gue mencari kosan dan mendapatkannya di hari yang sama, tapi memang ribet, Gue nyari di berbagai tempat dah akhirnya dapat kosan yang lumayan dengan budget yang gue perkirakan.

 

Dari mulai mencari sampai Gue mengisi kekosongan kosan, Gue menghabiskan waktu 3 hari. Hari pertama mencari kosan, hari kedua pindahan barang dari kosan pertama ke kosan yang akan Gue singgahi, hari ketiga Gue siap singgah di kosan baru.

 

Bogor ternyata bohong, kenapa bohong?

Orang bilang bahwa Bogor adalah Kota Hujan, dan gue pernah berpikir bahwa kota hujan pasti udara di kota tersebut begitu bersahabat dan adem, tapi ternyata yang Gue rasakan berbeda 180 derajat. Memang jika di musim hujan, Bogor akan terus hujan, tak mengenal waktu, bisa 3 kali sehari Hujan datang. Tapi jangan kira udara di bogor begitu menentramkan jiwa, ketika Gue mulai menyinggahi Kosan baru, Gue merasakan ketidakstabilan udara di Bogor, diluar memang hujan, tapi di dalam ruangan udaranya terasa panas, hingga Gue harus membuka jendela yang ada di kamar Gue, bukan hanya dibuka, tapi Gue terus buka jendelanya dan ngga pernah di tutup, karena udara di kamar tidak pernah terasa sejuk, melainkan terus menerus panas.

 

Dan sekarang jendela itu terus terbuka 7 hari kali 24 jam, dan diibaratkan bahwa jendela di kosan Gue tidak pernah tidur.

 

Setiap aku melihat ke jendela itu, banyak hal yang menarik, aku bisa melihat ujung Gunung salak yang setiap pagi berwarna kebiruan dan sore menjelang biasanya tertutup awan, bukan hanya itu, Gue pun meliha atap-atap rumah yang penuh sensasi, juga kilat yang terus manyambar di belakang Tower ketika hujan sangat deras.
 
 
di depan jendela yang sekarang belum di tutup
19:49 AM
Share:

Apr 27, 2015

Penghuni Yang Kembali


Hujannya Bogor terus deras ketika Gue menulis tulisan ini. Gue sangat minta maaf untuk kalian yang terus mengunjungi blog Gue ini, yang ternyata pas dibuka tidak ada apa-apanya, maaf pula jika kalian mengira bahwa Gue prustasi terus mati mendadak nelen pil "Vitamin C" se toples, maaf pula jika kalian mengira bahwa Gue udah mau niggalin kalian, maaf manteman.

*sambil pelukan*

Kalian boleh mengira sesuatu terhadap Gue, apapun itu, tapi  apa yang kalian kira ternyara salah. Gue masih hidup disini, di dunia ini. Bukan hanya hidup, tapi Gue masih sehat dan masih bisa nulis ini.

Gue sama sekali ngga berniat untuk menelantarkan kalian #ehh maksudnya menelantarkan blog ini, Tidak. Tapi apa boleh buat sesuatu menyerang Gue, ya menyerang kebebasan, dia adalah Tugas-tugas yang menumpuk yang harus Gue selesaikan, bukan hanya tugas kuliah tapi tugas hidup untuk mempertahankan hidup Gue.

*kalian ngerti apa maksudnya, kalo ngga ngerti jangan tanyakan Gue*

Disini di blog ini dan saat ini Gue memeluk kalian (maaf jangan samakan dengan Teletubies) untuk kembali melancarkan peredaran darah ini yang beku, untuk kembali menggerakkan jari-jari ini yang kaku, Gue kembali untuk menghuni blog ini.

Kalian pernah merasakan hal yang sama seperti ini?

Merasakan apa?

Ya sudah lupakan,

Hahh Gajelas.


Tadinya Gue bingung dengan blog ini, yang terlantar begitu saja tapi ngga sampe bulukan, hingga si Ilham mendatangi dan mengetuk kepala Gue, dan dia berkata "Woy, urusin tuh blognya, atau Gue Bunuh Lo"

Gue Shock banget dengar apa kata si Ilham, dan disaat itu pula Gue berpikir, dari pada Gue mati di bunuh si Ilham, dan ngga ada pilihan lain untuk kembali ngurusin Blog ini.


Ngga tau Gue harus ngomong apa lagi, ya sudah sampai disini aja yah.

Maaf untuk yang terakhir, Gue bukan Blogger, tapi Gue adalah sosok orang yang punya Blog ini.


Makasih.

 
*krik-krik-krik-krik******** 

*kemudian hening*
Share:

Apr 18, 2015

Motivasi Pagi dari Ippho Santosa


Gagal itu lumrah & alamiah. Takut gagal? Itu parah... Jadi, kalau gagal, hadapilah...
Kalaupun kita takut gagal, toh kegagalan terjadi juga. Lebih baik hadapilah...
Gagal? Bukan. Namanya berproses. Juga training, agar kita lebih cerdas, lebih tangguh & lebih tawakal #MentalSukses
Impian yg dijiwai, akan menggetarkan diri sendiri & orang yg mendengarnya. Tak heran jika orang lain ikut antusias, mendukung.
Dunia boleh ragu-ragu. Orang lain boleh meragukanmu. Tapi dirimu mesti yakin dgn masa depan & impianmu.
Sukses menunggu! Jemput impianmu! Terus maju, jangan ragu!
Yakin saja masih mungkin gagal, apalagi kalau ragu-ragu! #MentalSukses
"Banyak orang kaya yg sombong!" Mungkin iya. Tp tidak sedikit juga orang miskin yang sombong... Kaya, boleh. Sombong, jangan.
"Ada orang kaya yg tergila2 dgn dunia!" Tp tidak sedikit jg orang miskin yg tergila2 dgn dunia, walaupun belum memiliki dunia.
Uang di rekening saja. Nggak merasuk ke hati. Nggak masuk ke pembuluh darah... Kuasai uang, jangan sampai dikuasai sama uang...
 Uang? Perlu... Ilmu di balik uang? Lebih perlu... Akhlak di balik uang? Paling perlu... #MentalSukses

Share: