Nov 10, 2017

Antara Presiden Jokowi, Muara Gembong dan CSR Bank Mandiri

Indonesia ini luas, saat membicarakan Pulau Jawa bagian barat, bukan hanya Jakarta yang akan terealisasinya MRT dan LRT, bukan juga Bandung yang terus dipercantik keindahan tamannya, bukan juga Bogor yang Indah akan pedestriannya, tapi ada hal yang perlu diperbaiki di daerah sana. Bekasi.
Bukan karena panasnya Bekasi yang harus diperbaiki jadi dingin, tapi bagian utara Bekasi yang perjalanan dari kota bekasi bisa mencapai 2 sampai 3 jam perjalanan tepatnya di Kabupaten Bekasi yaitu Muara Gembong.

Ada apa memangnya dengan Muara Gembong?

Jujur, aku baru tahu tempat ini dan ternyata ada kontropersi yang membuat tempat ini kudu dibenerin.

Sebelumnya masyarakat Muara Gembong kekeuh bahwa tanah yang mereka tempati adalah miliknya, padahal dalam catatan di Istana, bahwa wilayah yang ada di Muara Gembong adalah milik Negara, dimana seharusnya tidak bisa menjadi hak milik seseorang atau kelompok tanpa adanya perjanjian jual beli yang sah.

Namun karena masyarakat Muara Gembong telah menempatinya sejak lama, maka dari itu mereka merasa bahwa mereka adalah pemiliknya namun tanpa adanya surat yang sah.

Kawasan tambak Muara Gembong merupakan lahan milik PT. Perhutani yang diambil alih warga dalam pemanfaatannya, namun kurang optimal. Dengan begitu Pemerintah terjun langsung melakukan pembenahan bertujuan untuk mewujudkan pemerataan ekonomi masyarakat, memperkuat produksi sektor pangan, membuka akses lapangan kerja yang luas bagi masyarakat dan secara makro dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kinerja ekonomi nasional.

Awal November 2017 tepatnya pada tanggal 1 hari Rabu, aku dan teman blogger berkesempatan langsung melihat kunjungan kerja Bpk Presiden Jokowi ke Muara Gembong. Kunjungan kerja ini sebagai wujud dari program perhutanan sosial.

Pemencetan tombol peresmian tambak Muara Gembong. (foto:Laily Rachev - Biro Pers Setpres)
 
Hadir pula Wakil Gubernur Jawa Barat Bpk Dedi Mizwar yang menyatakan kesiapan pemerintah daerah dalam mendukung pemerintah pusat, juga hadir Mentri Koordinator Bidang Perekonomian yang menyampaikan bahwa petambak bisa mendapatkan pembiayaan melalui KUR serta penurunan bunga KUR untuk tahun 2018 akan turun menjadi 7 % yang awalnya 9%.

Pada kesempatan itu Presiden Jokowi menyerahkan sejumlah surat keputusan pemanfaatan hutan kawasan negara kepada masyarakat Muara Gembong yang menegaskan pemanfaatan kawasan hutan negara untuk dapat diakses oleh petani dan petambak.

Presiden Jokowi saat melepas benih udang.
foto:Laily Rachev - Biro Pers Setpres
Dalam kunjungan kerjanya, Presiden pun meninjau langsung kegiatan di tambak Muara Gembong dan melepas 200.000 ekor benih udang vaname untuk satu petak pembesaran pada tambak 2B seluas 4.000 m2, sekaligus menandai beroperasinya unit kawasan budidaya udang vaname. Pemanfaatan tambak juga bukan hanya dengan budidaya udang saja melainkan Ikan Bandeng pun ikut dibudidayakan.

Program perhutanan sosial di Muara Gembong merupakan bentuk kerja sama yang melibatkan lintas sektoral terkait, antara lain Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Perum Perhutani sebagai inisiator program, KKP yang memfasilitasi penyediaan input produksi, rehabilitasi tambak dan pendampingan teknis, Kementerian PUPR untuk rehabilitasi jalan produksi, Bank Mandiri dengan program CSR dan dukungan pembiayaan melalui KUR dan Perum Perindo yang menjadi offtaker hasil produksi panen dari tambak Muara Gembong.
Papan Informasi Model Pengembangan, Skema KUR dan Modet Tambak di Muara Gembong.

Adapun bantuan CSR dari Bank Mandiri yang diberikan untuk mendukung para petambak, sejumlah sarana juga akan dibangun, antara lain tempat penampungan hasil tambak, dermaga kapal, alat pembuat es, kincir air, pompa air, sumur bor air tawar, jaringan listrik, akses jalan, dan menara pantau.
Penyerahan Pohon Mangrove dan Bantuan CSR Bank Mandiri

Share:

1 comment: