Aug 27, 2010

Ramadhan di Hati

Melihat promo acara-acara di bulan Ramadhan, utamanya menjelang sahur, rasa-rasanya tak beda dengan melihat tayangan yang sama di tahun lalu. Penuh canda, sekedar membangunkan fisik pemirsa, sekedar tak membuat kantuk menyerang pemirsa.
Banyak pelawak bertambah rezeki-nya di bulan Ramadhan ini. Tak melulu yang beragama Islam. Cukup dipakaikan baju koko, peci dan mengucap beberapa kata yang sejatinya adalah ucapan seorang Muslim. Semua terhibur, tertawa, ceria. Fisik saja. Entah di hati.
Allah Maha Pemberi Rezeki, yang anfuus maupun amwaal, non harta maupun harta. Kepada siapa-pun yang dikehendaki-Nya.
Tahun lalu..
Ada juga para ustadz yang ‘melebur’ dalam dagelan. Datang di Take Me Out Indonesia, memberikan ‘pembenaran’ atas model perjodohan. Seolah kemunculannya adalah pertanda bahwa ini bulan Ramadhan.
Ada juga ustadz yang muncul, ‘melebur’ dalam dagelan. Datang di Opera Van Java, memberikan tausyiah, kadang harus mengikuti–’harus lucu’–bahkan dengan kostum yang disesuaikan. Seolah kemunculannya adalah pertanda bahwa ini bulan Ramadhan.
Sedih, jika seorang ustadz hanya muncul sebagai pelengkap saja, bukan yang utama. Sedih, jika seorang ustadz, seperti tak punya ‘izzah’.
Beruntung ada Quraish Syihab. Sejuk rasanya mendengar. Memang tak banyak tertawa, tapi hangat di hati.
Beruntung ada Para Pencari Tuhan, yang bisa membuat tertawa, berpikir dan tetap hangat di hati.
Semoga saja, Ramadhan bukan sekedar ganti casing, ganti cangkang, ganti kemasan saja. Karena beberapa selebriti, membeli lebih banyak pakaian muslim di bulan Ramadhan, semoga saja tak tersimpan di lemarinya, tapi kelak memang menjadi bagian dari jati dirinya. Karena sesungguhnya, pakaian itu bukan sekedar melekat di badan, tapi juga bagian dari konsekuensi.
Semoga saja, Ramadhan bukan sekedar ganti casing, ganti cangkang, hanya untuk memenuhi kebutuhan rating dan TV share aja. Karena beberapa selebriti, terlibat dalam sebuah program, kebanyakan memang karena mereka adalah pengangkat rating dan TV share.
Semoga saja, para ustadz yang tampil untuk ‘menempel’ saja, punya panggung yang lebih ber-izzah. Bukan simbolis penanda bulan saja, tapi memang benar menyegarkan hati.
NB…
Ngomong-ngomong..
saya juga harus tampil di New Star Ramadhan RCTI tanggal 14 Agustus 2010 jam 02.00.. Belum tahu permintaan produsernya.. harus lucu atau gimana.. yang jelas akan sharing ttg Pondok Yatim Menulis yang kami kelola…(www.yatim.tv). Nonton ya… TV tetap saja media yang efektif untuk menyentuh pemirsa.. semoga saja; bisa tampil disana jadi sarana untuk mengaktivasi sinyal kerendahan hati di hadapan Allah…
Selamat menjalankan ibadah puasa.. mengaktivasi sinyal dengan Allah dan tentu saja menikmati buahnya ketika kita kembali kepada fitrah…
Marhaban Yaa Ramadhan….
Share:

Aug 22, 2010

Semua orang punya mimpi, kita hidup karena mimpi!impi


Kita hidup karena punya harapan, harapan itulah yang kita sebut mimpi. Setiap orang punya harapan, kerana harapan itulah perjalanan hidup yang tidak selalu menyenangkan bisa kita lewati. Karena harapan itulah kita memiliki kekuatan untuk memperjuangkan sesuatu, walaupun untuk memperjuangkan itu kta harus melewati keadaan yang kadang tidak mengenakan dan meletihkan.
Seorang anak bersemangat mengisi hari-harinya dengan bersekolah karena dia punya mimpi, sebuah mimpi yang merupakan sebuah harapan, “suatu saat nanti aku akan lulus, melanjutkan ke sekolah idamanku dan hidup layak dengan profesiku nantinya”. Seseorang menjalani siang dengan bekerja keras, mau berlelah-lelah karena dia punya harapan.”ketika malam nanti aku akan tidur dengan pulas dan lelahku terobati”. Mimpi dan harapan yang tidak satupun dari kita memilikinya adalah suatu urusan yang adadi masa depan. Namun, kadang dalam memandangnya, membuatnya, kita terperangkap dengan cara pandang masa kini. Pepatah bijak mengatakan “Hari esok itu berbeda dengan hari ini”, orang-orang yang tidak memahami pepatah ini, memandang mimpi dan harapannya dengan cara pandang dan keadaan saat ini menjadikan ia hanya mampu memiliki mmpi-mimpi dan harapan-harapan kerdil dan terlalu sederhana.
Karena orang deesa, maka ia tidak berani bermimpi menjadi pengusaha kaya, pejabat, dokter, atau profesi bergengsi lainnya. Kalau kita mau tahu, seorang Napoleon Bonaparte yang orang desa, tentulah bukan karena kebetulan atau keajaiban ia bias menjadi seorang panglima besar dan kaisar. Ia bias menjadi seperti itu karena awalnya ia berani berfikir ke arah itu “kalau kau telah memikir kannya, berarti sesuatu itu telah menjadi mungkin”
“Tidak semua orang punya mimpi hebat, berani menuangkannya”
Orang-orang hebat benar-benar menjadi hebat karena jauh sebelum ia hebat ia punya mimpi-mimpi hebat. Banyak dari kita yang ingin menjadi hebat dianjurkan untuk terlebih dahulu berani berfikir adan bermimpi hebat. Namun, bermimpi hebat saja tiadak cukup, mimpi-mimpi yang tidak dtuangkan atau keseharian yang hanya hanyut dalam mimpi akan tidaklah membuah kan hasil apa-apa.
Disinilah kita mengenal istilah “Berpikir global dan tindakan lokal” yang oleh kebanyakan orang menerapkanya terbalik. Berpikir global atau memiliki kesebangunan dengan visioner dapat di tasik maknanya salah satunya.dengan memandang sesuatu misalnya mas adepan tidak dengan kaca mata sempit hari ini dan keterbataan .kita miliki sekarang, keluasan pengetahuan akan membantu kita untuk membuat pikiran kita lebih terbuka sebagai prasyarat sebuah optimisme.
Bertindak lokal salah satu maknanya adalah kita harus realistis pada kemampuan kita, segala sesuatu apalagi sesuatu itu besar apalagi hebat dan tidak serta merta terwujud begitu saja “Rome was not built in a day”, Roma tidaklah dibangun dalam sehari, segalanya memrlukan proses. Sikap menghargai proses inilah yang dimaksud bertindak lokal, mengerjakan sesuatu mulai dari yang bisa dan terus meningkatkannya “starting by doing what is necessary, then what is possible and suddenly you are doing the impossible”, mulailah melakukan dari apa yang kiata bisa, lanjutkan dengan apa yang mungkin dan tanpa sadar kita telah melakukan apa yang dulu kita anggap tidak mungkin.
Maka langkah awal untuk mewujudkan mimpi-mimpi besar kita adalah dengan menuangkannya dalam bentuk rencana-rencana hidup, seolah-olah sebuah peta masa depan atau rancang biografi kita sendiri. Sudah menjadi rahasia orang-orang sukses dan orang-orang hebat.
“Tidak semua orang yang menuangkannya, berani mengusahakannya”
Berani bukan bisa, karena setiap orang yang berani memiliki peluang untuk bisa tetapi orang yang bisa belum tentu ia berani, belum tentu ia berani.
Mimpi-mimpi yang sudah dijabarkan dalam bentuk gagasan bagi sebagian orang tidak mudah untuk dikerjakan dan diusahakan. Bagaimana seseorang mau mengusahakan sesuatu, permasalahnya ini erat kaitannya antara motivasi dan tujuan atau hasil. Berdasarkan sebuah penelitian di barat, kurva motivasi terhadap tujuan, dalam hal ini harapan atau mimpi kita berbentuk parabola keatas.
“Tidak semua orang yang mengusakannya, berani bersungguh-sungguh”
Orang-orang yang lolos hingga tahap ini masih dibayangi dengan tahapan selanjutnya, kadang orang mengusakan sesuatu yang diimpikan hanya sekadarnya, ketika dirinya merasa dirugikan atau hasil-hasil kecil yang dicapai ntidak berarti, bisa-bisa ia jenuh, keluar keluhan dan keputusasaan dan upaya menggapai mimpinya pun berhenti, selesai sampi situ.
Dalam menguashakan sesuatu sekecil atau sebesar apapun itu, kita harus menyadari dan memahami makna berproses. Dalam hal ini kesungguhan amatlah diperlukan, diperjalanan memperjuangkan mimpi tidak selamnya mulus bak jalan tol, kadang berliku kadang berlubang, kadang tersesat yang jelas tidak mudah.
Karena tidak mudah inilah sukses, menggapai mimpi sendiri adalah hak-hak orang-orang pilihan.
“Tidak semua orang yang bersungguh-sungguh, tidak pernah menjumpai kegagalan”
Sukses itu adalah sebuah titik kecil di puncak gunung kegagalan. Orang yang sukses, orang berhasil mewujudkan mimpi besarnya bukanlah orang yang selalu dimanjakan oleh keadaan dan tidak pernah menjumpai kegagalan. Banyak orang sukses justru amat menghargai kegagalan, karena dari kegagalan- kegagalan itulah ia belajar banyak hal.
Kegagalan adalah harga yang harus dibayar untuk kesuksesan yang ingin kita dapatkan.
“Tidak semua orang yang menjumpai kegagalan,berani bangkit darinya”
“tidak penting seberapa sering kita gagal, yang harus kta perhatikan bagaimana kita bangkit dari setiapnya”.
Kemauan kita dan keberanian kita untuk bangkit dari kegagalan sebenarnya sebenarnya bergantung seberapa penting nilai pencapaian mimpi dan tujuan yang kita kejar bagi kita. Hambatan-hambatan berua kegagalan seberat apapun tidak ada rasanya bisa bagi kita tujuan yang sedang kita upayakan teramat penting.
“Tidak semua orang yang bangkit dari kegagalan, berani lebih baik”
Ketika gagal dan mampu bangkit, menjadi suatu keharusan bagi kita untuk mengambil pelajaran dari kegagalan kita agar kegagalan yang sama tidak terulang lagi.
“Tidak semua orang yang menjadi lebih baik, tidak menjumpai kegagalan berikutnya”
Harga sebuah keberhasilan, semua pencapaian akan mimpi kita kadang tidak cukup hanya dibayar dengan sebuah kgagalan.
Tidak semua orang yang menjumpai dan bangkit dari kegagalan demi kegagalan, mencapai suksesnya
Sukses hanyalah dimiliki ia yang tidak berhenti sekalipun dihadapkan pada kegagalan sebanyak apapun. Orang yang mampu menmbus pintu-pintu penghalang yang disebut kegagalan itu adalah ia yang memahami makna kegagalan itu sendiri dengan benar, kegagalan adalah pelajaran, kegagalan adalah sukses yang tertunda.
Ribuan bahkan jutaan kegagalan yang kita hadapi bukan benar-benar kegagalan sepanjang kita masih mau bangkit, kegagal benar-benar kegagalan kerika kita berhenti.
Sukses hanyalah milik orang yang tidak pernah berhenti, dan tidak pernah mau dihentikan oleh kegagalan.
“Tidak semua orang yang mencapai suksesnya, berani mempertahankan suksesnya”
Ketika kiata mencapai sukses, menemukan impian kita bukan berati kita hidup tanpa masalah. Masalah menimpa siapa saja, yang membedakan adalah mereka jauh lebih siap menghadapi permasalahan yang bagi kebanyakan orang mungkin dirasa berat, banyak pelajaran dari pengalaman dalam perjalan mencapai sukses.
“Tidak semua orang yang mempertahankan suksesnya, berani membagi membagi sukses”
Sukses tak ubanya seperti keterpurukan, kedua0duanya adalah ujian yang mesti kita terima. Ia tidak boleh membuat kita lupa diri.
Membagi sukses dan mencapai kesuksesan sejati
Orang yang sukses adalah ia yang mencapai sukses dan mengajak sebanyak-banyknya orang untuk sukses.

Share:

Aug 20, 2010

Bisnis

Awalnya aku ngga niat untuk berbisnis, soalnya ngga ada modal tuk jalaninnya. kemudian sebulan setelah aku berpikir seperti itu, tuhan memberikan kehendak lain kepadaku, aku diajak untuk memasarkan sebuah produk Cookies kepada orang2 yang aku kenal oleh temanku ( kakak kelasku). Dengan itu akupun melakukan semua itu dengan sebaik mungkin.
Pertama kali aku melakukan bisnis ini yaitu untuk membagian brosur kepada orang2 yang mungkin aku kenal, wah seru banget, banyak orang yang protes soal promosi ini, mulai dari sample taster, dan lain-lain pokoknya banyak,,, banget pengalaman pertamaku ketika aku mengawali untuk melakukan bisnis ini. dan akhirnya kupun melakukan bisnis ini dengan senang dan inginnya terus2san gitu,,, he...heee
Share:

Aug 17, 2010

Semangat puasa di hari kemerdekaan

Wadduh,,, ayo aku ingin semua orang bisa semangat berpuasa apalagi puasa tahun ini bertepatan denga hari kemerdekaan Indonesia, jangan sampai hari merdeka semangat tapi puasa ramadhan kgk semangat.... huchhhhhhh bagaimana ini , aku harap semua umat muslim di Indonesia dan seluruh dunia bisa semangat sepertiku hee..eee PD bgt
semanagt untuk menghadapi puasa ramadhan ditambah memperingati hari Kemerdekaan Indonesia hee,eeeeeee Merdekaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Share: