May 22, 2018

Cinta Terencana untuk Membangun Keluarga Bahagia

Apa yang kita inginkan saat sudah melangsungkan ikatan hubungan dan berkeluarga?
Pastinya semua orang menginginkan hubungan yang bahagia, juga menginginkan keluarga yang harmonis dan sejahtera, namun untuk mendapatkan apa yang kita inginkan untuk mempunyai keluarga yang bahagia tidak segampang yang diucapkan, butuh cinta terencana dari dua belah pihak. Karena banyak berita diluaran sana mengenai  pertengkatan yang diakibatkan banyak faktor, mulai dari keegoisan antara dua belah pihak, keuangan, sampai pertengkaran yang mengakibatkan perceraian.

Nah, minggu lalu aku ikut hadir bersama teman blogger lainnya dalam Meet Up Bloger yang diselenggarakan oleh BkkbN, Media Indonesia dan Komunitas Blogger Plus. Acara yang bertajuk "Membangun Keluarga Berkualitas dengan Cinta Terencana" dihadiri oleh Eka Sulistya Ediningsih selaku Direktur Bina Remaja BKKBN, Resi Prasasti ketua Blogger Plus dan Roslina Verauli seorang Ibu dan Psikolog. Tujuan diadakannya meet up blogger bersama BkkbN ini untuk mengedukasi masyarakat dalam membangun keluarga.

Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Nasional Republik Indonesia dan Mars Keluarga Berencana kemudian dilanjutkan oleh Ibu Eka Sulistya Ediningsih yang menjelaskan mengenai program BkkbN. "Upaya untuk meningkatkan kualitas keluarga bukan hanya tanggungjawab pemerintah saja, melainkan tanggungjawab sama-sama."
Ia pun mengatakan bahwa usia ideal untuk melangsungkan pernikaan mulai dari umur 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki. Kemudian jarak kelahiran antara anak pertama dan kedua sekitar 3 tahun, jadi jangan sampai ada 2 balita di rumah supaya pola asuh anak menjadi berkualitas dalam membangun keluarga.

Ada 4 subtansi Genre dalam membangun keluarga dengan cinta terencana
- Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
- Kesehatan Reproduksi Remaja
- Keterampilan Hidup
- Perencanaan Kehidupan Keluarga

Keempat subtansi Genre di atas harus ada saat akan membangun keluarga supaya apa yang kita inginkan dalam berkeluarga yang harmonis bisa terwujud. Jangan sampai ada anak dibawah umur sudah diburu-buru untuk menikah oleh keluarganya demi terhindar dari sex bebas. Padahal anak dibawah umur butuh bimbingan hidup menuju berkeluarga, seperti bimbingan dalam melakukan pekerjaan, bersikap juga bimbingan dalam berkeluarga.

Kemudian Eka Sulistya juga menjelaskan mengenai 8 fungsi keluarga seprerti Fungsi Agama, fungsi sosial dan budaya, cinta dan kasih sayang, fungsi perlindungan, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, juga fungsi ekonomi dan pelestarian lingkungan.

Membangun keluarga harus dilakukan secara seksama dengan mempertimbangkan segala halnya. Karena keluarga merupakan tempat berkembangnya suatu individu, dimana tingkat pertumbuhan dan perkembangan tersebut menentukan kualitas individu yang akan menjadi pemimpin pada generasi mendatang, bisa jadi pemimpin di dalam keluarga itu sendiri ataupun jadi pemimpin bangsa dan negara.

Dilanjutkan dengan paparan mengenai cara membangun keluarga bahagia dan sejahtera oleh Roslina Verauli sebagai Psikolog. Dalam membangun keluarga, ada beberapa aspek untuk menjadikan keluarga yang stabil, bahagia dan harmonis, seperti fleksibel atau harus adanya perubahan supaya dalam keluarga tidak monoton dan tidak bosan, misalnya fleksibel ini berlaku saat keluarga belum mempunyai anak dan setelah mempunyai anak. Kemudian adanya kehesi atau kedekatan antara suami dan istri yang harus terjaga. Yang terakhir yaitu komunikasi positif, dimana komunikasi inilah yang menjadikan faktor yang paling penting, karena sangat menentukan pada kualitas hubungan dan kebahagiaan dalam membangun keluarga, karena kegagalan dalam berkomunikasi akan sangat fatal pada ketifaknyamanan juga berakibat pada keharmonisan dalam berkeluarga.

Dalam menciptakan komunikasi yang positif ada beberapa hal yang harus dilakukan seperti menjadi pendengar yang baik, terbuka pada semua hal, bersikap dan berbicara jujur, dan respek yang tinggi.

Mari kita bangun keluarga dengan cinta yang terencana untuk menjadikan keluarga yang bahagia, harmoni dan tentunya berkualitas.

dok. istimewa

Share:

8 comments:

  1. Cinta terencana, menuju keluarga bahagia. Komunikasi yang positif antar pasangan menjadi kunci utama dalam mewujudkan tatanan rumah tangga bahagia dan sejahtera, yang dilandasi atas dasar saling mempercayai.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya bener banget, makanya komunikasi positif yg jujur juga harus.

      Delete
  2. Berdasarkan pengalaman (((pengalaman))) gue kurang setuju usia nikah ideal di usia 25 buat laki-laki. Nggak tau kalau perempuan sih ya. Wkwkwk.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Harusnya usia berapa man? Lebih dr 25 apa kurang dr 25?

      Delete
  3. Kedekatan suami istri bisa menumbuhkan cinta

    ReplyDelete
  4. Ilmu banget nih bagi yang belum berkeluarga hehe

    ReplyDelete
  5. untunglah aku nikah saat usiaku termasuk ideal. Bedanya kalau di artikel disebutkan sebaiknya jarak kelahiran anak 3 tahun, sedangkan aku, nikah 4 tahun bayinya udah 3 aja...

    ReplyDelete
  6. Artikel yang bagus. Bagaimana mempunyai keluarga yang bahagia? Yuk belajar dan dibimbing oleh mentor pernikahan berpengalaman. Masih ada harapan cek link ini https://familyinsightindonesia.org/

    ReplyDelete